Pengaruh Design Thinking dalam Human Centered Design
What is Design Thinking?
Apa itu Design Thinking? Design Thinking membahas pada tiga kata kunci: inspirasi, ide, dan implementasi. Design Thinking pada umumnya diartikan sebagai metode proses bagaimana menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang dapat memecahkan sebuah masalah. Metode ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks yang tidak jelas atau tidak diketahui, dengan memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan membingkai ulang masalah dengan cara yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan prototipe dan pengujian.
baca juga : Pengertian, Unsur, Manfaat, Tujuan, dan Contoh Interaksi Manusia dan Komputer Materi Lengkap.
Element Design Thinking
Pendekatan Design Thinking untuk saat ini lebih menjawab kebutuhan market, karena sebuah produk memerlukan iterasi dalam mencapai produk yang terbaik. Sedangkan user memerlukan kualitas produk yang lebih baik dan solusi yang sudah ada saat ini. Hal ini menuntut tingkat empati dan pemahaman yang tinggi terhadap pengguna akhir, dan proses berulang mengembangkan ide-ide baru, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah, dengan tujuan mengidentifikasi solusi alternatif yang mungkin tidak selalu terlihat. Design thinking memiliki beberapa elemen penting yaitu :
1. People centered
Dalam metode ini, kita perlu menekankan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berpusat pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user pengguna.
2. Highly creative
Dalam menggunakan metode ini, kita dapat menggunakan kreativitas sebebasnya, tidak ada aturan yang terlalu kaku dan baku.
3. Hands on
Proses Hand on, kita memerlukan percobaan langsung oleh tim desain, bukan hanya pembuatan teori atau sebuah gambaran di kertas
4. Iterative
Pada Metode Iterative, proses desain merupakan sebuah proses dengan tahapan-tahapan yang dilakukan berulang-ulang untuk melakukan improvisasi dan menghasilkan sebuah produk atau aplikasi yang baik.
Step of Design Thinking
Design thinking sangat berguna dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan produk. Kehadirannya dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi internal. Dalam prosesnya, ada lima langkah design thinking yang didapatkan dari Crash Course Design Thinking D.School Universitas Stanford. , yaitu empatize, define, ideate, prototype, dan test.
1. Empati
Tahap empati dari proses Design Thinking adalah untuk mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang akan dicarikan solusinya. Empati sangat penting untuk proses desain yang berpusat pada manusia. Design Thinking dan empati memungkinkan design thinker untuk mengesampingkan asumsi sendiri tentang dunia untuk mendapatkan wawasan tentang pengguna dan kebutuhan user.
2. Define
Design Thinker mengumpulkan informasi yang telah dibuat dan dikumpulkan selama pada tahap Empati. Design thinker akan menganalisis pengamatan dan mensintesiskan untuk menentukan masalah inti dari identifikasi. Design thinker harus berusaha mendefinisikan masalah sebagai pernyataan masalah dengan cara yang berpusat pada manusia.
3. Idea
Design thinker harus mampu menghasilkan sebuah ide-ide kreatif dan inovatif. Dengan berfikir “out of the box” design thinker dituntut untuk mengidentifikasi solusi baru untuk pernyataan masalah yang dibuat, dan dapat mulai mencari cara alternatif untuk mnyelesaikan masalah.
4. Prototype
Seorang Design Thinker juga harus dapat memberikan protorype yang baik dan nyaman bagi user (pengguna). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi solusi terbaik yang mungkin untuk setiap masalah yang diidentifikasi selama tiga tahap pertama. Pada akhir tahap ini, Design Thinker akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang kendala yang melekat dalam produk dan masalah yang ada.
5. Test
Design thinker secara ketat menguji produk lengkap menggunakan solusi terbaik yang diidentifikasi selama fase prototyping. Hasil yang dihasilkan selama fase pengujian sering digunakan untuk mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah dan menginformasikan pemahaman pengguna, kondisi penggunaan, bagaimana orang berpikir , berperilaku, dan merasa, dan berempati.
baca juga : IMK ( Interaksi Manusia dan Komputer ) dalam Bidang Perbankan E-banking.
Referensi :
Carlgren, Lisa dkk, 2016. “Framing Design Thinking: The Concept in Idea and Enactment” Creativity And Innovation Management.
David I Levine. 2017. “Design Thinking in Development Engineering” University of California, Berkeley.
O, Serrat. 2017. “Design Thinking” Knowledge Solutions.
Shapira, Hila. 2017 “The integration of Design Thinking and Strategic Sustainable Development” Blekinge Institute of Technology, 37179 Karlskrona, Sweden
Y Lisa Carlgren, Maria Elmquist & Ingo Rauth. 2016. “Exploring The Use Of Design Thinking In Large Organizations:Towards A Research Agenda” Swedish Design Research Journal